Masih adakah yang belum tau Palembayan dimana? Nah, Palembayan itu terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Buat yang bilang Palembayan itu pelosok, silahkan searching di peta, ada nama PALEMBAYAN, lho.. So, berminat ke Palembayan? By the way, yang belum kenal, yuk kenalan dulu. 🙂
Asal Muasal Nama PALEMBAYAN
Menurut Dra. Asmaniar, Palembayan itu berasal dari kata Palambaian. Dahulu kala ketika daerah ini masih berupa lautan, ada air yang melambai-lambai. Karenanya tersebutlah Palambaian, artinya air yang melambai-lambai. Lama kelamaan dikenal menjadi Palembayan.
Versi yang berbeda diceritakan oleh Geni. Dimana yang melambai bukanlah air, tapi nyiur pohon kelapa yang diterpa angin. Ini didukung oleh bentuk khas pohon kelapa di Palembayan, tinggi menjulang.
Versi lainnya dari Ibu Mardiati. Palembayan berasal dari kata Palimbek-an, karena daerah ini merupakan daerah penghasil limbek, sejenis ikan lele yang hidup di rawa dan dikeringkan (dikenal juga sebagai ikan salai).
Penasaran?! Yuk, travelling ke Palembayan..
Objek Wisata
Di Palembayan memang tidak banyak wisata yang terkenal. Meskipun demikian, keindahan alam agraris ini menawarkan keelokan tersendiri. Diantaranya, hamparan persawahan nan luas dan jejeran bukit barisan yang memagari lingkung Nagari Palembayan.
Selain nuansa alamnya nan asri, udara Palembayan juga luar biasa sejuk. Air khas pegunungannyapun jernih dan sangat menyegarkan.
Mata air ini terletak di daerah Limundak, sehingga dinamakan Mata Air Limundak.
Alkisah dari Nek Mariani, tetua di kampung Piladang, disini terdapat kancah yang dibuat sejak masa penjajahan Belanda. Kancah ini digunakan untuk menutupi Mata Air Limundak yang dipercaya terhubung dengan Danau Maninjau. Konon dikancah ini warga pernah menemukan ular bidai melingkar disana.
Bukit Sakura
Bukit ini terletak dibalik SMA Negeri 1 Pasar Palembayan. Lokasi ini sering dijadikan tempat hiking untuk kegiatan Pramuka.
Koto Alam
Palembayan juga dikenal sebagai daerah penghasil beras yang berpusat di nagari Koto Alam (arah hilir dari Pasar Palembayan). Jadi, buat yang ingin melihat hamparan persawahan terluas bak bentangan permadani, disinilah tempatnya.
Jorong Piladang (24/11/2014)
Terlepas dari keamatiran saya sebagai fotografer, dibalik semak ini bisa dilihat hamparan sawah hijau di lereng perbukitan yang dihias oleh aliran sungai nan jernih. Barisan pohon-pohon kelapa nan langsing ini menambah semarak keasrian alam Jorong Piladang, Nagari Ampek Koto Palembayan.
Palembayan Menuju Bukittinggi
(25 November 2014)
Sei Puar (Sungai Pua)
Ini salah satu bentuk desain rumah klasik di Palembayan:
Palembayan merupakan daerah perbukitan, karenanya setiap musim hujan sering terjadi longsor. Kadang-kadang akses jalan menuju Bukittinggi menjadi terputus, sehingga warga Palembayan bisa saja membatalkan perjalanannya atau berbelok arah ke daerah hilir (ilia) yang juga bisa tembus ke Bukittinggi melalui perjalanan yang cukup jauh.
Kampung Tabu (Kampuang Tabu)
Di daerah ini sedang dilakukan pelebaran jalan. Gerbang Kampung Tabu memang di tepi jalan, tapi pemukiman warga nun jauh di bawahnya. Lokasi ini sering dijadikan area camping pramuka.
Sungai Taleh
Seperti Kampung Tabu, pemukiman penduduk di Sungai Taleh pada umumnya juga berada di kaki bukit.
Jalan ini dahulunya lebih kecil dan memiliki tikungan tajam. Akibat longsor, dibuat jalan baru seperti gambar berikut.
Setelah pendakian tikungan jalan baru ini ada mushalla mini bernama Mushala Nyiak Tinun.
Pemandangan disekitar sini luar biasa indah. Beberapa diantaranya bisa dilihat di gallery.
Lawang Kec. Matur
Pasar Ternak (Pasa Taranak)
Daerah ini dinamakan Pasa Taranak karena disini orang sering jual beli kerbau (kabau) dan jawi (bantiang).
Matur (Matua)
Berikut lokasi longsor yang terjadi pada hari Jum’at kemarin.
Lanjuut…………
Ini lokasi banjir bandang dulu…
………..
Pasar Koto Tuo
………….
Kuliner Palembayan
Pada acara-acara adat, seperti: baralek (pesta atau kenduri), selalu ada masakan khas Palembayan yang nggak bakal ditemukan di daerah lain, namanya Gulai Bukek. Bentuknya mirip kuah sate dengan danging sate tanpa tusuk, (kebayang ga sih?!). Buat yang penasaran, segera berkunjung ke Palembayan, siapatau ada kenalan yang punya acara adat disana.
Cara membuat gulai bukek, daging ditumis bersama bumbu gulai, tambahkan air. Sewaktu mendidih, masukkan tepung beras secukupnya. Tapi, ini versi masakan rumahan, biasanya isinya terdiri dari daging, isi perut alias babek, atau lemak-lemak hewan (gomok). Berbeda dengan acara adat, biasanya diisi pisang batu muda. Rasanya jangan ditanya, enak banget! Apalagi jika dimakan bareng remah rendang (rabuak randang), maknyus!
Aneka Masakan Lainnya
Selain gulai bukek, masih ada masakan khas Palembayan lainnya yang sering ditemukan pada acara adat, syukuran ataupun masakan harian, seperti:
- Rendang
- Gulai Putih (gulai putiah)
- Asam Pedas (sampadeh)
- Sup
- Gulai Tauco
- Sambal Uap (samba uok):
- Sambal Uap Asam Durian (samba uok asam durian)
- Samba Uok TT
- Samba Uok Cirik Minyak
- Hidangan pelengkap:
- Pinyaram
- Pergedel Kentang (paragede kantang)
Makanan tradisional yang ini pastinya lamak bana dan patut dicoba, seperti:
- Kue Bolu Ikan
- Serabi (sarabi)
- Lepat (lapek):
- Godok Pisang
- Emping (ampiang), pelengkap cendol atau serabi kuah.
- Cendol Beras (cindua bareh)
- Dodol ala Palembayan:
- Apam
- Sagun-sagun
- Tape (tapai)
- Lapat Nagasari (lapek nagosari)
- Kue Cacah / Kue Kembang Loyang
- Kerupuk Uap (karupuak uok)
- Panekuk (pinukuik)
- Raga-raga japang
Berikut beberapa kuliner favorit di hari pakan:
- Sate
- Sate Lawang
- Pensi
- Lotek
- Martabak
- Kacang Goreng Lawang
- Pical
- Kipang Bareh
- Piyek Kacang
- Godok Batinta
- Aneka cendol (cindua)
- Aneka kerupuk
Budaya Di Palembayan
Budaya Marantam & Makan Basamo
Lain halnya dengan hari raya kurban (Idul Adha); setelah marantam (gotong royong pembagian hasil kurban), tepatnya di Mesjid Jami’ Pasar Palembayan dan Mushalla/Mesjid sekitarnya, ada acara masak plus makan bareng gulai bukek ini. Syaratnya, warga membawa peralatan makan masing-masing dan menjaga kebersihan.
Selain itu, gulai bukek ini juga boleh dibawa pulang, dibagikan ke seluruh warga. Benar-benar kental kebersamaannya.
Menurut beberapa sumber, makan gulai bukek bersama ini ada sejarahnya. Kabarnya, dahulu daging merupakan makanan yang langka alias sulit didapatkan; mungkin karena harganya yang mahal atau faktor lainnya. Karenanya, moment marantam inilah menjadi tempat saling berbagi, bersama-sama menikmati daging kurban dan berkumpul merayakan Idul Adha di mesjid.
Tidak hanya marantam dan makan basamo, kebiasaan lainnya yang membudaya di Palembayan, yaitu:
Khas Palembayan
- Limbek
- Gulai Bukek
- Simauang
- Saka Anau (gula aren)
- Durian Duku
- Bareh Koto Alam (Beras Koto Alam)
- Minyak Tanak
- Bedak Beras, masker tradisional Palembayan.
- Air Aren (aia niro)
- Piyek Kacang Sungai Pua
Tokoh
Menurut informasi dari salah seorang pengunjung blog ini, a.n Bayu, salah satu pahlawan negeri bernama Adnan Kapau Gani terlahir di Palembayan.
Akses
Buat yang mau berkunjung ke Palembayan, bisa naik Bus SETIA atau Bus BINTROS alias Bintang Rosa di Loket Aur, sekarang ongkos naik menjadi Rp 15.000,- dari Rp 12. 000,- (akibat BBM naik). Atau, juga bisa menghubungi travel khusus Palembayan dengan ongkos Rp 20.000,-. Sampai jumpa di Palembayan..
Gallery
Rekomendasi Link
Mantap Kak.. semoga Palembayan smakin di kenal… 👍👍👍😀
LikeLiked by 1 person
Alhamdulillah.. makasih y nton sudah berkunjung.. ditunggu kritik & saranny.. 🙂
LikeLike
Wah, tarimo kasih banyak untuak ulasan Palembayan. Sadang mancari Pansiangan tasirobok nan iko. SUkses selalu!
LikeLiked by 1 person
Aamiin.. Tarimokasi, sanak.. Ditunggu masukan & sarannyo.. Dulu wakatu ketek acok ka pansiangan, tapi kini alah sarik. InsyaAllah bisuakko kalau ado kesempatan kasinan, dishare..
LikeLiked by 1 person
wow
LikeLiked by 1 person
Terima kasih sudah berkunjung.. 🙂
LikeLike
Gumarang kok ndak dimasukan itu kampung saya, rindu kampung halaman, salam dari rantau
LikeLiked by 1 person
Terimakasih untuk masukannya, uda/uni.. Banyak sekali yang ingin saya ceritakan tentang Palembayan, termasuk kampung uda/uni.. Namun, karena keterbatasan waktu dan informasi, hal ini belum bisa saya realisasikan. InsyaAllah cakupannya akan lebih luas pada tulisan selanjutnya 🙂
LikeLike
Dima gumarang no da awak dari gumarang lo alahan anggang
LikeLiked by 1 person
Tulisan ko baru daerah mudiak sajo baru, ‘aman tota’. Kok ado informasi tambahan tentang daerah ilia, silahkan.. Ditunggu informasi dan sarannyo. Tarimo kasi.
LikeLike
Taragak k palembayan. Apo lagi kalau hari sabtu .. taragak bali pensi maninjau … sate pakai karupuak jangek … ondeh mande … tambuah ciek. .. salam dari ambo urang pelembayan
LikeLiked by 1 person
Batua bana, pulanglah ka kampuang, mpuang.. 😀
LikeLike
Luar biasa palembayan. Maih bnykk lgi yg mnrik dri daerah ini. Bhkan salah stu pahlawan negri adnan kapau gani juga terlahir di palembayan
LikeLiked by 1 person
Trims banget apresiasinya, pak bayu.. Wawasan saya semakin terbuka ttg Palembayan, khususnya tokoh bersejarah ini. Sekali lagi trima kasih..
LikeLike
Bagus sekali , msh banyak lagi cerita palembayan yang bisa dimuat di dlmnya, agar kita warga plby bisa berbagi satu sama lain ttg keunikan plby.
LikeLiked by 1 person
Terima kasih testimoninya, ‘anak nagari’. Saya memang berencana menulis lebih banyak tentang Palembayan, namun karena keterbatasan waktu dan informasi, belum sempat direalisasikan. Saya sangat senang sekali bila ada sanak yg bisa menambahkan informasi tentang Palembayan, khususnya daerah yg belum tersebutkan dalam tulisan sederhana ini. Sekali lagi, terima kasih dan ditunggu sarannya.
LikeLike
Love kampung denai.. Sungai pua.. Udara nan sejuk. Pmndangan yang bgtu Indah.. Tak kan pernah ku lpa
LikeLiked by 1 person
Iya ni linda, Sungai Pua selain sejuk juga terkenal dg makanan tradisional ‘piyek kacang’ dan massase ‘uruik’.
LikeLike
Ondai mancaliaj gambar nyo taragak rasoe ka pulang bilo bisa ka pulang wak
Kampuang wak jorong gumarang 2 mana tau adonan sakampuang jo awak 😀
Iko admin nyo asli urang plembayan?
LikeLiked by 1 person
Tarimo kasi alah bakunjuang, ‘aman tota’. Ambo urang palembayan.
LikeLike
bravo palembayan….awak urg koto alam..salam kenal admin…
LikeLiked by 1 person
Tarimokasi alah bakunjuang, uni rita. Salam kenal juo.
LikeLike
Alhamdulillah,,Lepas jg sedikit rindu dengan kampuang,,,semoga perjalanan selanjut nya sampai ke desa Gumarang,,karna sy orang gumarang,,disana ada lokasi persawahan Timalun,,yg sangat indah sekali yg dilatar belakang gunung Pasaman.
LikeLiked by 1 person
Terima kasih testimoninya, ‘tigazet’. Benar sekali, daerah hilir sangat terkenal dengan keelokan pemandangan persawahannya. Aamiin, terima kasih sarannya, ‘tigazet’. InsyaAllah suatu saat cakupan tulisan ini akan lebih luas lagi.
LikeLike
Jadi inget sama Palembayan. Dulu saya pernah 2 tahun disana.. tahun 89 sampai 91.. Banyak kenangan yg msh teringat. Ikut pramuka dari koto alam sampai piladang. Kami satu angkatan jo si ad, anaknyo da bah di pasa palembayan.. Salam kangen buat kawan2 di pasa palembayan, palembayan tangah jo piladang.. miss you so much
LikeLiked by 1 person
Maaf izin bertanya, Palembayan itu penduduk miskinnya banyak tidak? Karena kami ada kepentingan mencari wilayah utk diadakan baksos. Sempat dengar daerah palembayan
LikeLiked by 1 person
Mohon maaf sebelumnya, Palembayan itu sendiri sangat luas. Karena tergolong daerah yang masih berkembang, angka penduduk yang berpenghasilan dibawah rata2 kemungkinan besar ada. Untuk pastinya, presentasenya, saya pribadi kurang tau. Saya sangat mengapresiasi program baksos yg ingin bapak/ibu adakan. Jika tidak keberatan, silahkan tinggalkan kontak, baik email atau media sosial yang bisa dihubungi. Saya akan memfasilitasi untuk mencari informasi dari tokoh masyarakat setempat. Terima kasih..
LikeLike